Judul : Mengatasi Writer's Block
Resume ke : 8
Gelombang : 23
Hari / Tanggal : Rabu / 2 Februari 2022
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr.
Moderator : Widya Setianingsih
Bismillahirrahmanirrohiim,
Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga pada malam yang ke-8 ini saya masih bisa mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis PGRI ini. Tak lupa pula selalu sholawat kita ke Nabi junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Malam ini kembali saya duduk menghadap ke laptop dan siap untuk memulai kembali aktifitas baru saya yaitu pelatihan belajar menulis. Meskipun kondisi kesehatan tidak begitu mendukung setelah melaksanakan puasa bulan rajab pada hari ini ditambah dengan cuaca yang cukup terik sampai malam hari ini, namun saya harus tetap punya motivasi untuk melanjutkan pelatihan ini hingga akhir, Insha Allah.
Seperti biasa pelatihan malam ini akan dipandu oleh seorang moderator, dan yang menjadi moderator pada malam ini adalah Widya Setianingsih, seorang ibu yang masih sangat muda, enerjik dan cantik. Diawal pembukaan ibu widya sudah memberikan sedikit sinyal tentang apa yang akan disajikan oleh narasumber pada malam ini. Narasumber kita pada malam ini seorang ibu guru yang masih sangat muda belia, Masha Allah diusia yang masih sangat belia banyak sekali prestasi dan penghargaan yang sudah beliau raih.
1. Profil Singkat Narasumber
Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi.
Riwayat pendidikan :
- SDN Cipeundeuy Subang (1996-2002)
- SMPN 1 Cipeundeuy Subang (2002-2005)
- SMAN 1 Purwakarta (2005-2008)
- Pendidikan Kimia UPI (2008-2012)
- PPG Daljab A3 UNM (2020)
Karya tunggal :
- Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
- Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
- Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial (klik di sini)
- Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)
- Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari
- Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)
Selain buku yang ditulis solo oleh beliau, banyak juga karyatulis yang beliau ciptakan bersama , contohnya :
- Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
- Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
- Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
- Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
- Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
- Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
- Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
- Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI)
- Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa
- Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang
- Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - KPPJB
- Kelas Bertembok Pelangi (Agustus 2021) - FIMNesia
- Aku Bangga Jadi Anak Muslim (proses cetak) - Jendela Puspita
2. Uraian Materi
Istilah "Writer's Block " dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler, yang berarti suatu keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. (Wikipedia).
Sumber : Ditta Widya Utami
Writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Tanda-tanda bahwa kita terkena virus writer's block diantaranya adalah sulit fokus, tidak ada inspirasi untuk menulis, menulis bisa lebih lambat dari biasanya ataupun kita merasa stress dan frustrasi untuk menulis. Untuk itulah ketika gejala writer's block ini muncul kita harus segera bangkit, karena Writer's Block (WB) ini bisa menjangkit dalam hitungan menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahunan.
Berapa lama WB ini bisa terjadi tergantung seberapa cepat seorang penulis dapat atau mampu mengatasi kondisi WB tersebut. Untuk bisa mengatasi WB ini langkah pertama yang harus kita lakukan adalh menemukan ataupun mengetahui penyebabnya. Penyebab WB ini bisa jadi beraneka ragam, bisa jadi bukan hanya 1 faktor saja, bisa jadi faktor penyebab WB ini adalah gabungan dari beberapa faktor.
Ada beberapa penyebab yang dialami seseorang sehingga menyebabkan orang ini terkena "Virus WB", yaitu :
- Mencoba metode atau topik baru dalam menulis.
- Stress
- Lelah secara fisik dan mental
- Bersifat terlalu perfeksionis
Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Contoh yang sederhana bisa dikaitkan dengan minat menulis kita.
Misalnya saja kita lebih senang dan berminat menulis cerpen. Maka, ketika kita ingin mencoba menulis puisi, kemungkinan kemampuan menulis kita akan sangat dan sangat melambat.
Karena tentu saja puisi itu punya karakteristiknya sendiri. Padat makna dan Indah susunan kata-katanya. Jika kita berminat untuk belajar puisi, apa yang harus kita lakukan agar tidak terserang virus WB? Jawabannya derhana sekali yaitu lkita harus tetap berlatih dan terus belajar tanpa jemu, karena semakin sering kita berlatih, maka kita akan semakin kenal dengan puisi dan Insha Allah virus WB akan menjauh dari kita.
Stress, Lelah Fisik/Mental
Kita semua adalah pekerja dengan profesi dan pekerjaan yang berbeda-beda. Tekanan pekerjaan dapat membuat kita stressjuga membuat kita lelah secara fisik maupun mental.
Tubuh kita bukanlah robot. Maka untuk mengatasi penyebab WB yang satu ini, tak ada jalan lain kecuali kita harus beristirahat sejenak. Lakukan hal-hal yang kita suka. Kita bisa melakukan hal yang merupakan hobby kita.
Terlalu perfeksionis
Walaupun perfeksionis itu boleh, tapi menjadi terlalu perfeksionis itu berbahaya, karena tidak ada manusis yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah saja. Ada pepatah yang mengatakan perfectionism kills creativity ( Perfeksionis itu menghilangkan kreatifitas), karena rasa ingin sempurna bisa membawa kita memiliki pemikiran yang negatif. Ketika kita menulis, mungkin kita pernah mendapatkan kalimat-kalimat : "tulisan kamu tuh belum bagus, masih banyak salah, masih nggak sesuai EYD, jangan posting dulu, masih belum layak dan lain-lain. Jika kita ingin tulisan kita yang terlalu sempurna, maka tulisan kita itu tidak akan pernah selesai. Karena itu menulislah setiap hari dan buktikan bahwa tulisanmu akan menemukan takdirnya (pada pembaca).
3. Sesi Tanya Jawab.
Pada sesi tanya jawab ada beberapa pertanyaan diantaranya :
Ketika kebuntuan berpikir sering sekali datang tak diundang, untuk menulis satu paragraf pun kadang tidak bisa. Meski sudah dibawa rehat, bawa olahraga, kadang sambil nyanyi2 juga. Untuk menghilangkan kebuntuan dalam menulis apa yang harus dilakukan? Ada beberapa cara yang bisa membantu, misalnya :
1. Gunakan cara Omjay yaitu buat tulisan dari foto. Silakan cari foto apa pun. Yang paling berkesan boleh. Mau foto mantan yang kini jadi suami juga boleh. Tulislah apa pun yang berhubungan dengan foto itu.
2. Tidak hanya foto. Coba dengar musik, lantunan ayat suci, lihat sekeliling. Percayalah. Bahkan dari jemuran pun, kita bisa membuat tulisan.
Maksud dari penyebab WB yaitu salah satunya pada sat kita menentukan topik baru adalah sebetulnya mirip dengan metode baru. contohnya pada saat kita mengikuti lomba menulis yang biasanya tema atau topiknya sudah ditentukan. Ketika kita merasa asing dengan tema tersebut maka tidak serta merta kita akan lancar menulis, kalau kita biarkan mungkin kita akan mundur dari perlombaan tersebut, namun jika kita memilih untuk menepis virusWB itu dengan cara mencari berbagai referensi, maka Insha Allah virus WB tersebut akan menjauh.
Virus WB berbeda dengan overthinking. Jika overthinking lebih psikologi penulisnya. artinya penulis terlalu memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Bisa saja overthinking menyebabkan WB. Overthinking itu misalnya penulis terlalu memikirkan apakah bukunya nanti laku atau tidak, bakal dibaca orang atau tidak ataupun banyak yang komen atau tidak. Kalau dibiarkan maka sipenulis bisa kena WB.
Demikian pelatihan malam ini, malampun semakin larut dan ragapun sudah memberi isyarat untuk beristirahat. terimaksih untuk narasumber yang begitu antusias, menarik dan bersemangat. Semoga apa yang beliau sampaikan pada malam ini dapat memberikan dorongan dan motivasi pada diri kita untuk bisa bangkit jikalau diri kita terkena virus Writer's Block. Diakhir saya kutip kembali kata-kata penyemangat dari narasumber yang beliau dapat dari kegiatan bedah buku kemarin malam. Niatkan kuat-kuat dalam hati.
Aku ingin menulis 1000 buku, dalam waktu 1000 tahun, meskipun 1000 rintangan silih ganti menghadang. Alangkah senangnya jika kita bisa menunaikannya. Insya Allah.
Pangkalpinang, 2 Februari 2022
selamat menulis dan semoga setelah dapat materi dari bu Dita, kita semakin lancar dalam menulis.
BalasHapusTerimakasih om jay...insha Allah..tetap semangat..💪💪
HapusCantik..oke...semangat👍
BalasHapusTerimakasih bunda...tp nggak sehebat bunda...masih belajar..
HapusMuantullll
BalasHapusTerimakasih bu Parny...semangat..
HapusIbu Eni keren ...
BalasHapusTerimakasih bapak...tetap semangat..💪💪
HapusLuar biasa, mantap bu En
BalasHapusMari menjauh dari virus WB
BalasHapusTerimakasih bunda..mari semangat bersama....
HapusCantik dan lengkap ...
BalasHapusTerimakasih...bunda...masih belajar...bun...
HapusTulisan mantap
BalasHapusBlogg ok...
Terimakasih bunda...semangat..💪💪
HapusCantik dan rapi bu
BalasHapusLuar biasa.......mntap. Semangat terus kita pasti bisa
BalasHapus