menu

Senin, 14 Februari 2022

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan


Judul : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Resume Ke : 13
Gelombang : 23
Hari/ Tanggal :  Senin / 14 Februari 2022
Narasumber : Susanto, S.Pd
Moderator : Muliadi

Bismillahirrahmanirrahim …

Seperti biasa, yang utama dan pertama saya ingin mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmatNya, sehingga saya masih ada kesempatan untuk bergabung kembali bersama bapak ibu guru-guru hebat se-Indonesia. Dan tak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurah ke junjungan kita Nabi Allah Muhammad SAW. 
Pagi hari ini tadi mentari cukup terik bersinar dan dibawah teriknya sinar matahari pagi kami melaksanakan upacara bendera yang setiap hari Senin kami laksanakan. 

Pada pukul 7.00 WIB upacara pun dimulai, diikuti oleh seluruh guru dan staf tata usaha. Sedangkan siswa yang ikut upacara adalah siswa dengan nomor absen genap. Sementara siswa dengan nomor absen ganjil masuk sekolah jam 11.00 siang. Pada masa pandemi ini pembelajaran di sekolah dilaksanakan 2 shift,pagi dan siang. Teriknya matahari tidak mengurangi hikmatnya upacara pagi tadi. Seluruh rangkaian kegiatan upacara kami ikuti dengan penuh hikmat, walaupun ada beberapa orang siswa yang harus keluar lapangan upacara karena pingsan dan tidak kuat berdiri terlalu lama. Pembina upacara dalam amanatnya mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan dimasa pandemi seperti sekarang ini. 
Pada siang hari cuaca berubah gelap dan mendung, diikuti dengan guyuran hujan yang cukup lebat, sehingga suhu cuaca tidak lagi menyengat berganti dengan cuaca yang cukup sejuk hingga malam ini. 

Malam ini setelah sholat Maghrib, saya sudah bersiap-siap duduk di depan laptop dan mulai mengatur posisi yang nyaman karena saya ingin mengikuti kegiatan ini dengan rileks.
Memasuki malam pertemuan ketiga belas ini saya Insha Allah tetap mencoba untuk semangat. Malam ini kami akan mendapatkan materi dengan judul " Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan " yang akan disampaikan oleh seorang narasumber yang keren yaitu bapak Susanto,S.Pd serta akan dipandu oleh seorang bapak juga yaitu bapak Muliadi, seorang guru yang berasal dari SMK Negeri 1 Tolitoli Sulawesi Tengah. Sebuah jarak yang sangat jauh dari tempat saya berada sekarang. Alhamdulillah kami bisa berkomunikasi walaupun hanya lewat WA group menulis PGRI ini. Ketika membaca tema terus terang saya tidak paham dengan istilah proofreading, maka sore tadi sebelum kegiatan pelatihan ini dimulai, saya terlebih dahulu mencari dimesin pencari pengertian dari istilah tersebut. Pada malam ini saya yakin narasumber akan memberikan banyak informasi tentang proofreading, karena itu saya ingin menyimak materi malam ini dengan sungguh-sungguh.


Pertemuan diawali dengan membaca Basmallah, dilanjutkan sebuah ungkapan kalimat yang dikirm oleh pak Muliadi yang berbunyi Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya (Albert Einstein). Sebuah ungkapan yang bermakna betapa pentingnya kita menyusun atau menata kalimat dengan sesederhana mungkin supaya mudah dipahami oleh pendengar ataupun pembaca.Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti salah ketik atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar, dan ini lazim terjadi dalam menulis naskah.
Sebelum kita ke materi pada malam ini kita lihat teriebih dahulu profil dari narasumber.


Profil Singkat Narasumber
Nama lengkap Susanto. Mulai membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak pandemi Covid-19 setelah ikut kelas Omjay Gelombang 15. Nama panggilan beliau adalah Pak D Antok, Pak D Susanto, PakDSus, dan panggilan dalam komunitas penulis dan KKG adalah Pak D saja. Selain anak tertua, sehingga semua keponakan memanggil beliau Pak Dhe, pun karena saya tinggal di desa D. Tegalrejo. Susanto D, artinya Susanto yang tinggal di desa D. Akhirnya huruf D yang diucapkan De menjadi 'brand' pada blog maupun komunikasi dengan sesama blogger di grup Whatsapp. Beliau tamatan dari Universitas Terbuka, UPBJJ Palembang dan juga lulusan dari STKIP PGRI Lubuklinggau. Beliau sekarang menetap di Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan.


Uraian Materi
Apa itu Proofreading ?
Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.
Diawal materi narasumber memberikan sebuah kalimat yang berbunyi 
"Hmm...aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici. Dari kalimat diatas narasumber meminta peserta untuk melakukan proffreading atau uji baca.
Menurut narasumber kalimat diatas masih bisa diperbaiki :
"Hmm ... aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo," kata Cici.
Tanda Elipsis/Titik Tiga (...)  dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan jeda pada dialog.
Menurut PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
Mengapa kata "kata" ditulis dengan huruf kecil? Hal ini berkaitan dengan aturan penulisan "dialog tag". Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan. Ada perbedaan antara proffreading dengan Editing. Kalau editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. sedangkan proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Tugas seorang proofreader
Orang yang melakukan proofreading disebut sebagai proofreader. Seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang di uji-baca bisa diterima logika dan dipahami. Karena itu seorang proofreader harus dapat mengenali:
* Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak,
* Susunannya sudah tepat atau belum 
* Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Jadi jika seorang seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi disini tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Mengapa harus melakukan proofreading?
Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Proofreading adalah aktivitas untuk memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum tulisan dipublikasikan. jadi kegiatan ini adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan. Seorang proofreader akan membantu untuk mengoreksi apakah ada kesalahan dalam tulisan kita. Jika kita melakukan sendiri aktivitas proofreading ini maka pastikan tulisan kita sudah jadi atau sudah selesai. Namun kenyataan yang sering terjadi adalah ketika sedang menulis, muncul keinginan kita untuk membuat tulisan kita sempurna, sehingga sering muncul kekhawatiran tulisan kita jelek, tidak layak untuk dibaca, banyak kesalahan ejaan atau kalimatnya tidak pas dan sebagainya. Akhirnya kita ingin segera memperbaiki tulisan kita tersebut. Ibarat kita membangun rumah, baru sampai membuat dinding, atap belum dipasang, tetapi kita sudah memoles dengan mengecatnya dan memberi ornamem. Ketika kita tidak puas dengan warna catnya kita ganti lagi dan seterusnya maka yang terjadi adalah rumah itu tidak akan pernah selesai. Demikian juga dengan tulisan kita." tidak akan jadi-jadi".
Akhirnya, maksud hati membuat tulisan yang menarik, akibat kekurang cermatan dalam pengetikan tulisan di blog, tulisan menjadi berkurang nilai kemenarikannya. Sayang, 'kan?

Tulisan di blog masih terdapat kesalahan (ejaan atau struktur kalimat). Meskipun, seiring dengan berjalannya waktu, kemampuan  akan semakin baik sehingga kesalahan itu akan banyak berkurang. Buktinya, ketika Bapak dan Ibu berlomba menerbitkan tulisan, tulisannya sudah enak dibaca.
Oleh karena itu, proofreading penting dilakukan, sebelum tulisan diterbitkan. Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara objektif.Oleh karenanya, proofreader bertindaklah sebagai seorang “pembaca”. Apakah karya tulis itu sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit? Bagaimana agar objektif?Agar objektif, setelah tulisan selesai, endapkan dulu beberapa jam atau beberapa hari.Hal ini dilakukan untuk membebaskan pikiran kita dari ide yang baru saja dituangkan. 

Bagaimana cara memposisikan diri sebagai "CALON PEMBACA"?
  • Langkah Pertama, Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
  • Langkah KeduaMerevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
  • Langkah KetigaMemoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
  • Langkah keempat
  1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya      penerbit.
  2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI.
  3. Konsistensi nama dan ketentuannya.
  4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.


Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo.

Silahkan disimak video dibawah ini 


Demikian pertemuan malam ini. Pak De Susanto telah begitu banyak menyampaikan materi, dari materi pada malam ini saya baru memahami ternyata setelah tulisan ditulis kita perlu mengadakan proofreading atau uji baca untuk membuat tulisan kita mudah dipahami, masuk akal atau diterima logika. Pertanyaaan dari beberapa pesertapun dijawab pak De Susanto dengan jelas sehingga menambah materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Semoga apa yang disampaikan pada malam ini dapat kita praktikkan dalam melakukan proffreading terhadap tulisan kita masing-masing. Terima kasih pak De Susanto, semoga apa yang disamapikan pada malam ini akan menjadi amal jariah untuk pak De dan akan mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin. 


"Kalau impianmu tak bisa membuatmu takut, mungkin karena impianmu tak cukup besar." (Muhammad Ali)








Pangkalpiang, 14 Februari 2022

























 

13 komentar:

Teknik Promosi Buku

Judul : Teknik Promosi Buku. Resume Ke : 28 Gelombang : 23 Hari / Tanggal : Senin / 21 Maret 2022 Narasumber : Akbar Zainudin Moderator : Wi...